3 Unsur Penilaian HRD dalam Merekrut Tenaga Kerja Perusahaan

 

Penilaian HRD dalam Merekrut Tenaga Kerja Perusahaan

3 Unsur Penilaian HRD dalam Merekrut Tenaga Kerja Perusahaan yang wajib kamu ketahui

3 unsur penilaian HRD pada seseorang yang memiliki keahlian atau memiliki kompetensi atau keahlian pada bidang tertentu adalah KSA.

Apa itu KSA ?

KSA adalah suatu deskripsi atas kualifikasi yang dimiliki oleh calon kandidat karyawan untuk menggambarkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam proses rekruitmen. KSA ini akan memudahkan Human Resources Department dalam mengidentifikasi kepribadian calon karyawan. Teori kompetensi Knowledge Skill Attitude dirancang oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956 dalam sebuah sidang American Psychological Association. Dalam komite tersebut menghasilkan tiga komponen utama dalam pendidikan, yaitu:

  • Cognitive (Knowledge),
  • Psychomotor (Skills),
  • Affective (Attitude)

apa itu KSA

Biasanya dokumen KSA disertakan oleh HRD ketika hendak melakukan penentuan calon karyawan baru, tetapi belum banyak perusahaan yang mengharuskan para pelamar kerja untuk menyisipkan lembar KSA dalam arsip lamaran, tetapi jika anda ingin melamar pekerjaan pada perusahaan yang bergerak dibidang ketenagalistrikan anda harus menyertakan sertifikasi kompetensi yang sudah dinilai dengan konsep KSA. Pada lembaga sertifikasi ketenagalistrikan sudah lama diberlakukan penilain terhadap seseorang dengan metode KSA ini. Jika di Indonesia disebut KSA, jika dinegara lain itu ASK, dengan makna yang sama dan hanya ejaan yang saja yang berbeda.

Komponen KSA terdiri dari :

KSA adalah singkatan dari istilah komponen Knowledge, Skill, dan Attitude.

1. KNOWLEDGE (Pengetahuan)

Knowledge adalah sebuah pemahaman teoritis maupun praktikal terhadap subyek tertentu. Berisikan kumpulan informasi dalam bentuk fakta, prosedur atau cara melakukan sesuatu. Knowledge dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Declarative knowledge (sekedar menempatkan informasi dalam otak atau ingatan),
  • Procedural knowledge ( Mengetahui cara melakukan sesuatu),
  • Problem solving (kemampuan pemecahan masalah berdasarkan dua jenis pengetahuan sebelumnya).

Knowledge adalah komponen pembangun yang berfokus dalam pemahaman seorang karyawan atas suatu teori atau praktik ilmu pengetahuan. Segala hal pembentuk komponen ini perlu disajikan secara fakta.

Salah satu cara untuk membuktikan bahwa Anda memiliki suatu ilmu pengetahuan adalah dengan dokumen pendukung. Misalnya, seperti Anda memiliki pengetahuan di bidang ELECTRICAL. Maka, Anda bisa menyertakan dokumen berupa ijazah kelulusan di suatu perguruan tinggi jurusan TEHNIK LISTRIK.

Dengan begitu, pihak perekrut di perusahaan yang Anda lamar akan paham atas segala pengetahuan yang dimiliki melalui dokumen tersebut. Serta, perekrut pun tidak akan curiga atas potensi kebohongan atas penguasaan pengetahuan.

2. SKILL (Keahlian)

Skills adalah kecakapan atau keahlian untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kecakapan atau keahlian tersebut dapat dimulai dari pelatihan tertentu, tetapi untuk dapat menguasai ketrampilan tertentu faktor paling utama adalah terus berlatih dan menambah pengalaman di bidang yang dibutuhkan.

Melalui unsur keahlian, perekrut dapat lebih mudah menyesuaikannya dengan kebutuhan peran di perusahaan. Misalnya, perusahaan membutuhkan seorang TEKNISI LISTRIK. Maka, pihak perekrut dapat memilah para kandidat karyawan dengan kemampuan yang mendukung sebagai TEKNISI LISTRIK. Hal tersebut dapat berupa keahlian PERAKITAN INSTALASI LISTRIK, PANEL LISTRIK ATAU PEMBANGKIT LISTRIK.

Untuk memperoleh suatu keahlian, Anda bisa mengikuti suatu program kursus atau mengikuti ujian sertifikasi kompetensi sesuai bidang keahlian anda.

Agar bisa membuktikan atas suatu kepemilikan kemampuan, pelamar kerja bisa menyisipkan dokumen berupa sertifikat kursus pelatihan atau ijazah pendidikan. Jadi, perekrut bisa memastikan bahwa Anda benar-benar mempunyai keterampilan dibidangnya.

3. ATTITUDE (Sikap Perilaku)

Attitude adalah cara berpikir atau apa yang dirasakan terhadap suatu hal yang direfleksikan dalam bentuk perilaku. Apapun yang kita lakukan sebagai manusia dapat ditingkatkan atau dihambat oleh sikap kita sendiri.

Attitude juga sering disebut suatu pola pikir seseorang yang diimplementasikan dalam bentuk sikap perilaku. Komponen ini tidak kalah penting dengan yang sebelumnya. Tingkat kinerja dan produktivitas seorang karyawan cukup dipengaruhi oleh attitude yang dimiliki oleh pribadi bersangkutan.

Jika seorang karyawan tidak memiliki attitudeyang baik, bisa menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan itu sendiri. Hal tersebut bisa terjadi karena sesama rekan kerja dalam perusahaan tersebut merasa terganggu dengan sikap pribadi di lingkungan kantor.

Apabila perusahaan merekrut karyawan dengan attitude yang baik, maka dapat meningkatkan suasana kerja yang lebih positif. Jadi, penting untuk seorang HRD untuk merekrut calon kandidat pegawai dengan attitude yang baik.

Source by,spot-excellent,LinovHR

LihatTutupKomentar

Privasi