5 Jenis Resistor Elektronika Dasar Wajib diketahui Mahasiswa Elektro

 

Resistor

5 Jenis Resistor Elektronika Dasar Wajib diketahui Mahasiswa Elektro

Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki dua pin atau lebih, berfungsi untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi atau tahanan yang memiliki nilai tertentu. Yang dapat memproses tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm.

JENIS RESISTOR

1. Resistor tetap

Resistor tetap adalah resistor yang besarnya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Resistor disebut juga dengan hambatan ataupun tahanan. Sebuah hambatan karbon dibentuk oleh pipa keramik, pada mana karbonnya diuapkan. Biasanya pada kedua ujungnya dipasang tutup, dimana kawat-kawat penghubung dipasang. Kita mengenal dua pelaksanaan, yaitu dengan ujung-ujung kawat yang aksial dan radial.
Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya lintasan karbon. Panjang lintasan karbon tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral.

2. Resistor Variabel

Resistor variabel disebut juga dengan potensiometer ataupun rheostat yaitu resistor yang besarnya hambatan dapat diubah-ubah. Potensiometer karbon mempunyai tiga sambungan, dua buah untuk Ujung-ujungnya dan sebuah untuk penjalan, kadang-kadang terdapat juga sambungan ke empat yang gunanya untuk menghubungkan selubung potensiometer dengan Grounding.

3. Resistor KSN (koefisien suhu negatif)

Resistor KSN adalah resistor yang besarnya hambatan akan mengecil jika suhunya bertambah besar, sering disebut juga dengan thermistor ataupun thernewid. Koefisien suhu dari resistor KSN terletak antara kira-kira –2 % dan –5 % tiap derajad celcius.

Resistor KSN yang pada suhu 25 derajad celcius memiliki nilai hambatan 50 ohm dan koefisien suhu –5 % tiap derajad celcius akan mempunyai nilai hambatan
47,5 ohm pada suhu 26 derajad celcius. Nilai hambatan pada suhu 27 derajad celcius ialah 95 % dari 47,5 ohm dan seterusnya.

Resistor-resistor KSN dipakai pada alat-alat elektronik untuk membatasi arus penghidup dan untuk membuat titik suai dari tangga-tangga akhir transistor tidak tergantung dari suhu sekitarnya.

4. Resistor LDR (light dependent resistor)

Resistor LDR adalah resistor yang nilai hambatannya akan menurun jika terkena cahaya. Pada Gambar 6 di bawah memperlihatkan rangkaian relai dengan LDR dimana tegangan antara apitan-apitan masuk dari rangkaian penguat akan naik jika LDR terkena cahaya. Rangkaian penguat ini mengemudikan sebuah relai.

Rangkaian ini digunakan misalnya untuk enggerakan sebuah pintu garasi, dimana jika mobil berada di depan pintu garasi, maka cahaya lampu mobil akan menyinari LDR sehingga akan mengerjakan relai dan membuka pintu garasi.

5. Resistor VDR (Voltage dependent resistor)

VDR adalah resistor yang nilai hambatannya tergantung dari besarnya tegangan, dimana pada kenaikan tegangannya, maka nilai hambatannya akan turun. Resistor VDR biasa digunakan pada pesawat televisi.

KODE WARNA RESISTOR

Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan nilai resistor adalah : 1 M (mega ohm) = 1000 K (kilo ohm) = 106 (ohm) yang merupakan satuan nilai resistansi dari sebuah resistor.

Kode warna pada resistor menyatakan nilai resistansi dan toleransinya. Semakin kecil nilai toleransi suatu resistor adalah semakin baik, karena nilai sebenarnya adalah nilai yang tertera nilai toleransinya.
Misalnya suatu resistor nilai yang tertera = 100 mempunyai toleransi 5%, maka nilai sebenarnya adalah:

nilai resistor = 100 – (5% x 100) s/d 100 + (5% x 100) = 95 s/d 105.

ISTILAH PADA RESISTOR

Resistansi: kemampuan suatu bahan untuk menahan besaran listrik
Toleransi: penyimpangan nilai yang masih diperbolehkan.
Gelang warna: kode warna pada komponen resistor dan kapasitor yang menunjukkan nilai komponen tersebut.

LihatTutupKomentar

Privasi