Sentuhan dengan tegangan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Pengamanan terhadap sentuhan langsung adalah pengamanan terhadap sentuhan pada bagian yang aktif dari suatu peralatan atau instalasi yang dalam keadaan normalnya bertegangan. Sedangkan pengamanan terhadap sentuhan tidak langsung adalah pengamanan terhadap sentuhan pada “badan” peralatan atau instalasi yang menjadi bertegangan pada waktu ada gangguan atau hubungan singkat ke “badan” itu. Yang dimaksud badan adalah bagian konduktif yang tidak merupakan bagian sirkit. Pengamanan terhadap tak langsung disebut pula pengamanan terhadap tegangan sentuh pada waktu ada gangguan.
Secara ringkas cara-cara pengamanan terhadap tegangan sentuh dapat diuraikan sebagai berikut:
Pengamanan terhadap tegangan sentuh baik yang langsung maupun yang tidak langsung, mencakup:
Tegangan rendah pengaman (PUIL pasal 323) yaitu di bawah 50 V, misalnya 42 V, 24 V, 12 V dan sebagainya, sehingga bila terjadi sentuhan baik yang langsung ataupun tak langsung tidak berbahaya. Tegangan rendah pengamanan dapat diperoleh dengan cara-cara berikut:
- Dengan trafo pengaman, yaitu yang mempunyai belitan sekunder yang terpisah dari primernya yang didisain khusus sehingga tidak memungkinkan terjadinya hubungan singkat antara belitan primer dan sekunder.
- Motor-generator set
- Battery accu dan cell kering
- Pengamanan dengan isolasi pada bagian-bagian yang aktif (PUIL, pasal 310), misalnya kabel, porselin, karet berisolasi dan sebagainya.
- Pengamanan dengan selungkup atau sekat f (PUIL, pasal 310 B dan C), misalnya kotak saklar, perlengkapan hubung bagi (PHB).
- Pengamanan dengan penghalang (PUIL, pasal 213), misalnya sekedar dipagari agar orang tidak bisa mendekat, atau meletakkannya dibelakang kisi-kisi.
- Pengamanan dengan penempatan di luar jangkauan tangan, misalnya bagian yang bertegangan ditempatkan 2,5 m di atas lantai.
- Pengamanan tambahan dengan Saklar Pengaman Arus ke Tanah (SPAT, earth leakage circuit breaker). Ini hanyalah merupakan pengamanan tambahan (extra) di samping pengamanan- pengamanan lainnya, dimaksudkan untuk mengamankan terhadap sentuhan langsung yang mungkin masih terjadi. Saklar ini bekerja berdasarkan pada adanya arus bocor ke tanah yang disebut juga arus sisa (residual current) yang timbul akibat sentuhan langsung karena arus bocor ke tanah sebagai akibat sentuhan langsung ini sangat kecil, maka saklar inipun harus sangan sensitif, yaitu arusbocor sebesar 30 mA sudah mampu menyebabkan trip-nya saklar.
- Pengamanan dengan pemutusan secara otomatis dari suplai, yang memerlukan pengaman dan alat-alat pengaman seperti misalnya sekring dan saklar pengaman.
- Pengamanan dengan isolasi pengaman (lihat PUIL, pasal 322A.I.a), yaitu dengan cara memberi isolasi tambahan di samping isolasi utamanya (berisolasi ganda), sehingga apabila terjadi kerusakan pada isolasi utamanya, badan peralatan yang mungkin tersentuh tangan itu dengan bahan isolasi, memasang selungkup dari bahan isolasi, atau dapat juga badan peralatan sendiri dari bukan bahan konduktif.
- Pengamanan dengan alas isolasi (lihat PUIL, pasal 322A), yaitu memberikan isolasi pada tempat kaki berpijak atau pada lantai dan benda-benda konduktif lainnya yang berhubungan dengan tanah yang terjangkau tangan sedemikian sehingga tercegahlah orang terkena tegangan sentuh yang berbahaya bila terjadi kegagalan isolasi.
- Pengamanan dengan hubungan alas kaki yang konduktif dengan badan atau bagian peralatan yang terpegang dengan tangan sedemikian sehingga tidak ada beda potensial antara alas kaki dan badan/bagian peralatan yang terpegang tangan bila terjadi kegagalan isolasi.
- Pengamanan dengan pemisah pengaman (electrical separation) (lihat PUIL pasal 329), yaitu dengan memakai generator motor set atau trafo pemisah. Trafo pemisah adalah trafo yang belitan sekundernya terpisah dari belitan primernya dan rangkaian sekundernya, di mana peralatan itu tersambung, tidak diketanahkan sehingga bila terjadi kegagalan isolasi peralatan tercegahlah timbulnya tegangan sentuh yang berbahaya.