Tenaga Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini, oleh karena itu Tenaga Listrik harus dapat tersedia secara terus- menerus dengan mutu dan keadaan yang tinggi, untuk dapat tercapainya hal tersebut salah satu usaha adalah dengan tetap terpeliharanya instalasi Sistem Tenaga Listrik di sisi Pembangkitan, Penyeluran dan Distribusinya.
Sebagaimana peralatan pada umumnya, peralatan yang operasi dalam instalasi Tenaga Listrik perlu dipelihara, hal ini bertujuan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan tersebut, terpeliharanya instalasi tenaga listrik dengan baik dapat mempertahan mutu dan kendala penyaluran tenaga listrik.
Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik yang terpasang di Jaringan Distribusi berfungsi sebagai trafo daya penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah, dan selanjutnya tegangan rendah tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat fungsi dan harga dari trafo tersebut cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan distribusi lainnya, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif, dengan kriteria pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen GTT dan ditangani oleh tenaga yang terampil dengan peralatan yang memadai agar pemeliharaan tersebut berjalan dengan efektif.
Komponen Utama GTT
Secara umum komponen utama GTT adalah sebagai berikut :
1. Transformator
2. Fuse Cut Out (CO)
3. Arrester
4. NH Fuse
5. Grounding Arrester
6. Graunding Trafo
7. Grounding LV Panel
Peralatan Pendukung Alat Kerja
Agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik perlu didukung oleh peralatan yang memadai baik peralatan mekanik maupun elektrik. Adapun peralatan kerja yang dibutuhkan sebagai berikut :
Alat Ukur
AVO Meter
Megger 1.0 Volt, 5.000 Volt, 10.000 Volt
Earth Tester
Tang Amper dengan range 1.000 Amper
Infrares
Drivelt/Phasa Detector dll.
Peralatan
Shcakel Stick 20kV 13 meter
Kunci Shock (satu set)
Kunci Ring (satu set)
Kunci Inggris
Tang Kombinasi
Tang Kupas/Potong
Obeng Minus
Obeng Plus
Gergaji Besi
Palu
Corong Minyak
Slang Plastik
Pompa Minyak (plastik)
Kain Lap Majun
Kertas Gosok
Dies Compression
Cable Cutter 600 – 900 mm
Tangga Fiber Glass 7 m
Stainless Steel Belt/Stopping Tool
Boto Kosong Bersih + Tutup
Kuas
Kikir dll.
Perlengkapan K3
Sabuk Pengaman
Helm
P3K
Sarung Tangan Katun
Sepatu Kerja dan lain-lain
Pelaksanaan Pemeliharaan Persiapan
Agar pekerjaan GTT dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka perlu dilakukan persiapan sebelum pelaksanaan, persiapan tersebut menjadi :
Melakukan survai lapangan :
survai bertujuan untuk melihat secara langsung keadaan GTT dengan mengadakan pemeriksaan secara Visual, Mekanik, Elektrical, Pengukuran (beban, tegangan) atau pengukuran suhu/sambungan/NH fuse dengan menggunakan Infra Red. Semua hasil pemeriksaan tersebut dicatat dan dievaluasi sebagai bahan masukkan untuk membuat rencana pemeliharaan terutama yang menyngkut kebutuhan material dan perkiraan waktu pemadaman.
Penyampaian rencana dan kondisi lapangan ke Pengawas Pelaksana Pekerjaan
hal ini untuk dapat memberikan gambaran pada pengawas pelaksana agar sebelum melaksanakan pekerjaan dapat mempersiapkan sesuatunya dengan baik dan membuat strategi pelasanaannya, dan dari informasi tersebut diharapkan dapat mengurangi kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pemberitahuan pemadaman ke konsumen
karena pelaksanaan pemeliharaan GTT diperlukan pembebasan tegangan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan, konsumen yang dipasok oleh GTT tersebut perlu diberi informasi tentang rencana pemadaman, informasi pemadaman tersebut dapat di informasikan melalui media massa (radio, koran), untuk pelanggan industri bila perlu diberi surat tersendiri. Untuk pelanggan 3 phasa perlu diingatkan agar memasang pengaman phasa under voltage, untuk mengamankan bila terjadi hilang tegangan 1 phasa.
Pelaksanaan Pekerjaan
Material, Alat kerja dan SDM
material dan alat kerja harus betul-betul dipersiapkan dengan baik, ketidak lengkapan material maupun alat kerja akan menyebabkan pekerjaan menjadi lama dan juga dapat menyebabkan hasil kerja tidak sempurna bahkan dapat juga menambah kerusakan pada komponen yang dikerjakan dengan menggunakan alat yang tidak seharusnya (contoh pengerasan mur/baut dengan menggunakan tang). Selain dari material dan alat kerja yang lebih penting adalah sumber daya manusia (SDM), material dan alat kerja lengkap tidak didukung dengan SDM yang memadai tidak ada artinya, oleh sebab itu para pelaksana perlu diberi Pedoman atau SOP yang dapat digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengukuran Parameter yang diperlukan
untuk mengetahui hasil kerja yang telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membandingkan parameter sebelum dengan setelah pekerjaan dilaksanakan, parameter yang perlu dilakukan pengukuranantara lain Tegangan, Arus, Temperatur, dan Tahanan pentanahan.
Pembebasan Tegangan
setelah dipastikan bahwa ijin pemadaman dan fisik lapangan sudah siap, kemudian dilakukan pembebasan beban pada GTT tersebut dan dilakukan dan dilanjutkan dengan saklar utama (helboom), bila tidak terpasang helboom dapat melepas NH fuse jurusan di mulai dari phasa s, r, t, untuk menghindari ketidak imbangan pada konsumen 3 phasa sekaligus, sedangkan untuk pembebasan tegangan dilakukan dengan melepas Fuse Cut Out (CO) di mulai dari phasa S, R, T.
Antisipasi waktu pemadaman
Jika ingin mengantisiapasi waktu pemadanan maka perlu dibuat prioritas pemeliharaan yaitu dengan mengutamakan terlebih dahulu pada komponen utama trafo, CO, Arrester, NH Fuse atau komponen lain yang hanya dapat dikerjakan dengan pembebasan tegangan.
Sebagaimana peralatan pada umumnya, peralatan yang operasi dalam instalasi Tenaga Listrik perlu dipelihara, hal ini bertujuan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan tersebut, terpeliharanya instalasi tenaga listrik dengan baik dapat mempertahan mutu dan kendala penyaluran tenaga listrik.
Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik yang terpasang di Jaringan Distribusi berfungsi sebagai trafo daya penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah, dan selanjutnya tegangan rendah tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat fungsi dan harga dari trafo tersebut cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan distribusi lainnya, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif, dengan kriteria pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen GTT dan ditangani oleh tenaga yang terampil dengan peralatan yang memadai agar pemeliharaan tersebut berjalan dengan efektif.
Komponen Utama GTT
Secara umum komponen utama GTT adalah sebagai berikut :
1. Transformator
2. Fuse Cut Out (CO)
3. Arrester
4. NH Fuse
5. Grounding Arrester
6. Graunding Trafo
7. Grounding LV Panel
Peralatan Pendukung Alat Kerja
Agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik perlu didukung oleh peralatan yang memadai baik peralatan mekanik maupun elektrik. Adapun peralatan kerja yang dibutuhkan sebagai berikut :
Alat Ukur
AVO Meter
Megger 1.0 Volt, 5.000 Volt, 10.000 Volt
Earth Tester
Tang Amper dengan range 1.000 Amper
Infrares
Drivelt/Phasa Detector dll.
Peralatan
Shcakel Stick 20kV 13 meter
Kunci Shock (satu set)
Kunci Ring (satu set)
Kunci Inggris
Tang Kombinasi
Tang Kupas/Potong
Obeng Minus
Obeng Plus
Gergaji Besi
Palu
Corong Minyak
Slang Plastik
Pompa Minyak (plastik)
Kain Lap Majun
Kertas Gosok
Dies Compression
Cable Cutter 600 – 900 mm
Tangga Fiber Glass 7 m
Stainless Steel Belt/Stopping Tool
Boto Kosong Bersih + Tutup
Kuas
Kikir dll.
Perlengkapan K3
Sabuk Pengaman
Helm
P3K
Sarung Tangan Katun
Sepatu Kerja dan lain-lain
Pelaksanaan Pemeliharaan Persiapan
Agar pekerjaan GTT dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka perlu dilakukan persiapan sebelum pelaksanaan, persiapan tersebut menjadi :
Melakukan survai lapangan :
survai bertujuan untuk melihat secara langsung keadaan GTT dengan mengadakan pemeriksaan secara Visual, Mekanik, Elektrical, Pengukuran (beban, tegangan) atau pengukuran suhu/sambungan/NH fuse dengan menggunakan Infra Red. Semua hasil pemeriksaan tersebut dicatat dan dievaluasi sebagai bahan masukkan untuk membuat rencana pemeliharaan terutama yang menyngkut kebutuhan material dan perkiraan waktu pemadaman.
Penyampaian rencana dan kondisi lapangan ke Pengawas Pelaksana Pekerjaan
hal ini untuk dapat memberikan gambaran pada pengawas pelaksana agar sebelum melaksanakan pekerjaan dapat mempersiapkan sesuatunya dengan baik dan membuat strategi pelasanaannya, dan dari informasi tersebut diharapkan dapat mengurangi kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pemberitahuan pemadaman ke konsumen
karena pelaksanaan pemeliharaan GTT diperlukan pembebasan tegangan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan, konsumen yang dipasok oleh GTT tersebut perlu diberi informasi tentang rencana pemadaman, informasi pemadaman tersebut dapat di informasikan melalui media massa (radio, koran), untuk pelanggan industri bila perlu diberi surat tersendiri. Untuk pelanggan 3 phasa perlu diingatkan agar memasang pengaman phasa under voltage, untuk mengamankan bila terjadi hilang tegangan 1 phasa.
Pelaksanaan Pekerjaan
Material, Alat kerja dan SDM
material dan alat kerja harus betul-betul dipersiapkan dengan baik, ketidak lengkapan material maupun alat kerja akan menyebabkan pekerjaan menjadi lama dan juga dapat menyebabkan hasil kerja tidak sempurna bahkan dapat juga menambah kerusakan pada komponen yang dikerjakan dengan menggunakan alat yang tidak seharusnya (contoh pengerasan mur/baut dengan menggunakan tang). Selain dari material dan alat kerja yang lebih penting adalah sumber daya manusia (SDM), material dan alat kerja lengkap tidak didukung dengan SDM yang memadai tidak ada artinya, oleh sebab itu para pelaksana perlu diberi Pedoman atau SOP yang dapat digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan pekerjaan.
Pengukuran Parameter yang diperlukan
untuk mengetahui hasil kerja yang telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membandingkan parameter sebelum dengan setelah pekerjaan dilaksanakan, parameter yang perlu dilakukan pengukuranantara lain Tegangan, Arus, Temperatur, dan Tahanan pentanahan.
Pembebasan Tegangan
setelah dipastikan bahwa ijin pemadaman dan fisik lapangan sudah siap, kemudian dilakukan pembebasan beban pada GTT tersebut dan dilakukan dan dilanjutkan dengan saklar utama (helboom), bila tidak terpasang helboom dapat melepas NH fuse jurusan di mulai dari phasa s, r, t, untuk menghindari ketidak imbangan pada konsumen 3 phasa sekaligus, sedangkan untuk pembebasan tegangan dilakukan dengan melepas Fuse Cut Out (CO) di mulai dari phasa S, R, T.
Antisipasi waktu pemadaman
Jika ingin mengantisiapasi waktu pemadanan maka perlu dibuat prioritas pemeliharaan yaitu dengan mengutamakan terlebih dahulu pada komponen utama trafo, CO, Arrester, NH Fuse atau komponen lain yang hanya dapat dikerjakan dengan pembebasan tegangan.