APA ITU BIOFUEL? (Biodisel,Bioetanol,Biogas)
Apa itu BIOFUEL?
Biofuel adalah bahan bakar dari materi yang berasal dari tumbuhan dan hewan atau sering disebut juga biomassa. Tetapi kebanyakan sumber dari biofuel ini dari tumbuhan seperti, jagung, tebu, kelapa sawit dan lainnya.
Jenis BIOFUEL
1. Bioetanol
Bioetanol adalah alkohol yang berasal dari tumbuhan seperti, gandum, tebu, jagung, singkong, ubi, buah-buahan dan limbah sayuran. Untuk mendapatkan alkohol, bahan dari tumbuhan di atas harus melewati proses fermentasi terlebih dahulu.
2. Biodiesel
Biodiesel adalah bahan bakar yang terbuat dari minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak jarak dan minyak bunga matahari. Di daerah Hawaii, biodiesel ini terbuat dari pemanfaatan minyak goreng bekas. Di Jepang, biodieselnya terbuat dari minyak bekas dari restoran dan kemudian disuling kembali dan akhirnya menjadi biodisel.Di Indonesia sendiri biodisel ini terbuat dari bahan minyak kelapa sawit mentah (CPO). CPO (Crude Palm Oil) merupakan minyak nabati yang dihasilkan dari tanaman buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq, Arecaceae).
3. Biogas
Biogas adalah bahan bakar yang berasal dari hasil fermentasi sampah tumbuhan atau kotoran (manusia atau hewan). Saat difermentasi, sampah atau kotoran itu akan mengeluarkan gas. Nah, gas itulah yang disebut dengan biogas. Biogas biasanya digunakan untuk menyalakan kompor dan mesin pembangkit listrik. Jika dibanding batu bara, biogas jauh lebih bersih. Energi yang dihasilkan oleh biogas lebih besar dengan sedikit karbon dioksida.
BIOFUEL dihasilkan dengan cara?
Bahan baku biofuel: dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi. Produk makanan manusia seperti gula, pati, atau minyak sayur dijadikan biofuel melalui metode konvensional yakni transesterifikasi. Biofuel juga dapat dihasilkan dari tanaman non pangan, limbah pertanian dan residu yang tidak dapat dikonsumsi manusia dengan menggunakan teknologi maju seperti hydrocracking.
Pada proses ini bahan baku dipecah dengan adanya hidrogen dalam menghasilkan biofuel. Yang menarik adalah bahan baku seperti minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk menghasilkan biofuel melalui metode konvensional dan lanjutan tergantung dari keadaannya.
BIOFUEL untuk apa?
Biofuel sebagai alternatif untuk bahan bakar konvensional yang digunakan untuk menyalakan mesin kendaraan. Namun sebenarnya biofuel dapat dimanfaatkan untuk semua kebutuhan energi manusia. Penggunaan biofuel meliputi:
- Transportasi: Mobil, bus, sepeda motor, kereta api, pesawat terbang dan kendaraan air,
- Pembangkit Listrik: Peralatan listrik,
- Pemanas: Kompor dan peralatan memasak lainnya
BIOFUEL alternatif energi ?
Dalam upaya mengatasi krisis iklim diseluruh dunia, mengurangi bahkan menghentikan pemanfaatan energi fosil menjadi sebuah keniscayaan. Tetapi banyak negara merasa sulit untuk menghentikan pemanfaatan energi fosil karena efek ketergantungan yang sangat kuat. Seperti pada minyak bumi, gas, dan batu bara yang harganya relatif murah.
Kesulitan dalam mengatasi hal tersebut membuat banyak pihak menganjurkan, untuk mengalihkan serta mengurangi pemanfaatan sumber energi dari bahan bakar fosil, dengan memanfaatkan bahan bakar nabati atau biofuel.
Menurut Departemen Energy Amerika Serikat, Biofuel seperti etanol menghasilkan karbon dioksida hingga 48 persen lebih sedikit daripada bensin konvensional, sementara penggunaan biodiesel hanya melepaskan seperempat jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan diesel konvensional. Hal ini menjadi pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Biofuel dapat diproduksi terus-menerus karena kita selalu dapat menanam lebih banyak tanaman untuk menjadi bahan dasar pembuatan biofuel. Terlebih lagi komunitas ilmuwan telah menunjukkan tingkat produktivitas tanaman nabati yang lebih tinggi dapat menangani beberapa masalah deforestasi yang erat kaitannya dengan biofuel. Oleh karena itu minyak kelapa sawit yang memiliki hasil panen tertinggi di antara tanaman nabati lainnya diyakini menjadi bahan baku paling ekonomis untuk biodiesel. Siklus hidup pohon kelapa sawit 30 tahun juga berarti nilai penyerapan karbon yang dilepaskan ke atmosfer tinggi.
Pada masa yang akan datang mungkin tak ada lagi bahan bakar fosil dan kita dapat menggunakan biofuel sebagai sumber energi alternatif yang aman dan terbarukan. Suatu saat bahan bakar fosil tidak akan dimanfaatkan lagi karena dampaknya pada kerusakan lingkungan. Menuju transisi energi terbarukan dan meninggalkan energi fosil, dengan beralih memanfaatkan biofuel dinilai cukup lebih baik.
Readmore about biofuel at https://www.energy.gov/eere/bioenergy/biofuel-basics