PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA OFF GRID ON GRID HYBRID

 

JENIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA OFF GRID ON GRID HYBRID

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA OFF GRID ON GRID HYBRID

Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Stand Alone Photovoltaic

Sistem PLTS terdiri dari beberapa jenis, meliputi stand alone photovoltaic, grid connected photovoltaic battery backup, grid connected photovoltaic system, dan hybrid photovoltaic power system Stand Alone PV system atau Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat (sistem PLTS Terpusat) merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil atau pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN. Sistem PLTS terpusat disebut juga Stand-Alone PV system, yaitu sistem PLTS yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian photovoltaic module untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan.

2. Grid Connected Photovoltaic System

Grid Connected PV System merupakan solusi green energy bagi penduduk perkotaan baik perumahan ataupun perkantoran. Sistem PLTS ini menggunakan modul surya untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini dapat mengurangi tagihan listrik rumah tangga, dan dapat menghemat tagihan listrik PLN hingga bulan kedepannya.

Sistem ini menggunakan dari PLN sebagai suplai daya Ketika malam hari ataupun Ketika energi panel surya yang dihasilkan tidak dapat menutupi beban listrik yang ada dirumah. Sehingga diperlukan peralatan tambahan seperti kWh Expor Impor yang disediakan oleh PLN apabila pelanggan telah mengikuti syarat syarat dan ketentuan oleh PLN untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan mengikuti Peraturan Menteri ESDM nomor 48 Tahun 2018. SLO merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan. Adapun alur proses permohonan PLTS atap untuk mendapatkan SLO.

SLO sendiri diterbitkan oleh LIT (Lembaga Inspeksi Teknik Tenaga Listrik) akreditasi milik pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang melakukan usaha jasa penunjang tenaga listrik dibidang pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik. Apabila pelanggan telah mendapatkan SLO yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagalistrikan, maka PLN wajib menanggung untuk menyediakan dan memasang kWh Ekspor impor yang akan menggantikan kWh Reguler kepada pelanggan rumah. (Peraturan Menteri ESDM nomor 49, 2018)

3. Grid Connected Photovoltaic Battery Backup

Grid Connected photovoltaic with battery backup system merupakan solusi renewable energy untuk penduduk perkotaan dari segi sektor residental, perkantoran, atau fasilitas public seperti rumah sakit. Sistem ini berjalan Ketika terjadi kegagalan pada suplai listrik oleh PLN sehingga mengganggu operasional dari sektor pelanggan PLN. Sehingga yang menjadi peranan penting disini yaitu adalah baterai sebagai suplai daya DC yang nantinya akan di ubah menjadi AC melewati inverter. Pengisian baterai ini di berikan opsi tergantung dari konsumen atau pengguna sistem grid connected photovoltaic battery backup. Dapat mengisi batterai menggunakan PLN langsung Ketika PLN tidak terjadi kegagalan.

Jadi bagaimana pendapatmu tentang ketiga jenis pembangkit listrik tenaga surya diatas, yang mana pilihanmu dan berikan alasan pada kolom komentar, agar semua pembaca dapat memperluas wawasannya di bidang pembangkit listrik tenaga surya. Terimakasih..

LihatTutupKomentar

Privasi