PENGERTIAN LIGHTNING ARRESTER (LA), FUNGSI DAN PRINSIP PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

 

PENGERTIAN LIGHTNING ARRESTER (LA)

PENGERTIAN LIGHTNING ARRESTER (LA), FUNGSI DAN PRINSIP PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

Pengertian Lightning Arrester

Arrester adalah peralatan pengaman instalasi sistem tenaga listrik atau gardu induk dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (lightning surge) maupun oleh surja hubung (switching surge). Arrester bekerja dengan cara membatasi switching dan lonjakan petir yang kemudian lojakan petir tersebut dialirkan ke tanah.

Bagian-bagian Lightning Arrester

1. Elektroda

Yaitu komponen yang berfungsi sebagai terminal dari arrester. Elektroda ini dihubungkan dengan bagian yang bertegangan di bagian atas, dan elektroda bawah dihubungkan ke dalam tanah.

2. Sela Percikan (spark gap)

Sela percikan (spark gap) ini akan bekerja apabila terjadi tegangan lebih dengan cara mengeluarkan busur api akibat adanya tekanan gas yang ditimbulkan oleh tabung fiber yang terbakar.

3. Tahanan Katup atau tahanan tak linier (tahanan kran/ valve resistor)

Tahanan katup yang digunakan pada arrester merupakan tahanan tak linier. Komponen ini harus terbuat dari suatu jenis material yang sifatnya mudah berubah apabila terjadi perubahan tegangan secara tiba-tiba.

Prinsip Kerja Lightning Arrester

Pada umumnya pemasangan arrester untuk melindungi dari lonjakan petir dikerjakan pada setiap ujung saluran udara tegangan tinggi yang memasuki gardu induk. Dengan perancangan yang baik dan benar, arrester akan bekerja dengan baik. Prinsip kerja dari arrester yaitu:

  • Dalam keadaan normal, arrester akan berlaku sebagai isolator.
  • Saat timbul tegangan surja, arrester akan berubah menjadi konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat menyalurkan arus yang tinggi ke tanah.
  • Setelah tegangan surja hilang, arrester akan dengan cepat berubah kembali menjadi isolator, sehingga pemutus daya tidak sempat membuka.

Cara kerjanya Lightning Arrester

Arrester membentuk jalan sehingga arus kilat atau petir akan melaluinya dengan mudah, dan oleh karena itu arrester dapat mengurangi tegangan tinggi pada peralatan gardu induk. By pass atau jalan pintas tersebut harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran arus dayanya.

Posisi Penempatan Lightning Arrester

Penempatan arrester diletakkan sedekat mungkin dengan peralatan yang akan dilindungi. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, seperti bertujuan untuk memperoleh kawasan perlindungan yang lebih baik, maka ada kalanya arrester ditempatkan dengan jarak tertentu dari peralatan transformator (trafo) yang dilindungi.

Secara prinsip jarak arrester dengan trafo yang dilindungi dapat berpengaruh terhadap besarnya tegangan yang tiba pada trafo. Jika jarak penempatan arrester terlalu jauh atau di luar radius kerja proteksi, maka sistem tenaga listrik tidak telindungi dengan baik karena tegangan yang tiba pada trafo dapat melebihi tegangan yang dapat dipikulnya.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menentukan jarak maksimum yang diizinkan antara arrester dan peralatan yang dilindungi. Salah satu metode yang sering dipakai adalah metode pantulan berulang. Metode pantulan berulang ini merupakan metode pendekatan yang dapat digunakan untuk mengamati jejak dari pemantulan gelombang surja sehingga dapat ditentukan jarak maksimum lighting arrester dan peralatan gardu induk. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk menentukan panjang maksimum dari kabel penghubung peralatan dengan saluran transmisi.

LihatTutupKomentar

Privasi