Prinsip Kerja Aki Basah dan Komponennya
Komponen Aki Basah
Bagian-bagian aki basah dan    fungsinya    adalah sebagai berikut :
1.  Rangka, berfungsi sebagai rumah aki .
2.  Kepala kutub positif, berfungsi sebagai terminal kutub positif.
3.  Penghubung sel, berfungsi untuk menghubungkan sel-sel.
4.  Tutup Ventilasi, berfungsi menutup lubang sel..
5.  Penutup, berfungsi untuk menutup bagian atas aki .
6.  Plat-plat, berfungsi sebagai bidang pereaktor.
7.  Plat negatif, terbuat dari Pb, berfungsi sebagai bahan aktif aki .
8.  Plat    positif,    terbuat    dari    PbO2,    berfungsi    sebagai    bahan    aktif aki .
9.  Ruang sedimen, berfungsi untuk menampung kotoran.
10. Plastik pemisah, berfungsi untuk memisahkan plat positif dan negatif.
11. Sel-sel.
Plat    positif    (PbO 2)    berwarna    coklat,    sedangkan    plat    negatif berwarna  abu-abu.  Plat  positif  berjumlah  kurang  satu  dari  jumlah  plat-plat negatif.
Luas bidang reaksi plat positif
L = luas bidang plat positif (cm2)
p = panjang plat positif (cm)
l = lebar plat positif (cm)
n = jumlah plat positif tiap-tiap sel
L = 2.p.l.n.
Kapasitas   tiap  cm2    plat  positif  =  0,03  sampai  dengan  0,05   AH (ampere  jam).  Tiap  sel  aki basah  menghasilkan  tegangan 2 volt.
Prinsip Kerja Aki Basah
Pada   aki basah terjadi   proses   elektrokimia   yang bersifat  reversible   (dapat  berbalikan)  yaitu  proses  pengisian  dan   proses pengosongan.  Setiap  molekul  cairan  elektrolit  asam  sulfat  (H2SO2)  akan terurai  menjadi  ion  positif  hidrogen  (2H+)  dan  ion  negatif  sulfat  (SO4--). Tiap  ion  negatif  sulfat  akan  bereaksi  dengan  katoda  (Pb)  menjadi  timah sulfat  (PbSO4)  sambil  melepaskan  dua  elektron.  Dua  ion  hidrogen  (2H+) akan  bereaksi  dengan  anoda  (PbO 2) menjadi  timah  sulfat  (PbSO4)  sambil mengambil    dua    elektron    dan    bersenyawa    dengan    atom    oksigen membentuk   H2O   (mokekul   air).   Pengambilan   dan   pelepasan   elektron dalam   proses   kimia   ini   akan   menyebabkan   timbulnya   beda   potensial antara katoda (kutub negatif) dan anoda (kutub positif).
Proses   kimia   ini  terjadi   dalam   proses   pengosongan   aki basah   atau   pada   saat   aki    melayani   beban. Setelah    proses pengosongan,   kedua   plat  negatif   dan  plat  positif   menjadi  timah   sulfat (PbSO4)   dan   cairan   elektrolitnya   menjadi   cair   (H2O),   sehingga   berat jenisnya akan berkurang.
Setelah   mengalami   pengosongan,   agar   dapat   dipakai   melayani beban maka aki  harus diisi lagi dengan dialiri arus  listrik  DC. Pada proses pengisian aki  dapat dirumuskan sebagai berikut :
PbSO2 + PbSO4 + 2H2O Menjadi PbO2 + Pb + 2H2SO4
Setelah   proses   pengisian,   berat  jenis  cairan   elektrolit   aki    akan bertambah  besar.  Berat  jenis  larutan asam  sulfat  (asam  belerang)  H2SO4 sebelum  pengisian  adalah  1,190  gr/cm3   pada  temperatur  15  oC  (59 oF). Setelah    diisi    penuh    berat    jenis    elektrolitnya    (asam    sulfat)    antara 1,205 – 1,215 gr/cm3.
Alat  untuk  mengukur  berat  jenis  suatu  larutan  disebut  hidrometer. Cara  menggunakan   hidrometer   adalah  dengan  mencelupkan   ujung  pipa kacanya   ke  dalam  larutan  yang  akan   diukur   berat  jenisnya,   kemudian dengan    menekan    bola    karet    dan    kemudian    melepaskannya,    maka sejumlah   larutan   akan   masuk   ke   dalam   pipa   kaca.   Dengan   demikian pelampung  akan  melayang  dalam  cairan  dan  besarnya  berat  jenis  larutan tersebut  sama  dengan  angka  yang  tepat  terlihat  pada  permukaan  larutan.
Cairan Elektrolit Aki Basah
Cairan   elektrolit   adalah   larutan   senyawa   dalam   air  yang   dapat menghantarkan   arus  listrik  dan  menghasilkan   ion-ion  positif  dan   negatif. Larutan   asam   belerang   (H2SO4)  adalah  elektrolit   yang   digunakan   pada aki   basah.  Larutan  H2SO4   di  dalam  air  dapat  menghasilkan ion positif hidrogen (2H+) dan ion negatif sulfat (SO4).
Berat   jenis   larutan   H2SO4     yang   dibutuhkan   untuk   pengisian   ke dalam  sel  aki basah  adalah  1,190  gr/cm3   pada  temperatur15oC  (59oF).  Berat  jenis  (BD)  larutan  H2SO4   dalam  sel aki basah    kondisi    terisi    penuh    adalah    antara    1,205    sampai    dengan 1,215 gr/cm3 pada temperatur 15oC (59oF).
Untuk  membuat  larutan  asam  belerang  dengan  berat  jenis  tertentu adalah  dengan  cara  memasukkan  air  destilator  (air  aki )  ke  dalam bejana   yang   terbuat   dari   kaca   atau   plastik   dengan   volume   tertentu. Selanjutnya   campuran   tersebut   diaduk   sampai   larut   dengan   sempurna dengan  menggunakan  pengaduk  plastik  atau  kayu  yang  bersih.  
Cara Pengisian Aki Basah
Setelah    mengalamai     proses    pengosongan     (dipakai     melayani beban)   atau   aki    yang   masih   baru,   maka   aki    tersebut harus diisi lagi yaitu dialiri arus listrik DC yang besarnya tertentu.
Pengisian   aki    basah yang   masih   baru   dilakukan setelah  aki   diisi  dengan  dengan air aki (H2SO4)  yang mempunyai   berat   jenis   1,19   gr/cm3     sampai   batas   maksimum.   Cara pengisian dengan arus listrik DC terdiri dari dua tahap, yaitu :
- Tahap pertama dengan arus pengisian antara (0,07 s/d 0,14) x C selama 36 sampai dengan 74 jam. C adalah besarnya kapasitas aki . Dalam tahap pertama ini jika tegangan tiap sel mencapai 2,3 volt, maka arus pengisian diturunkan ke tahap kedua.
- Tahap kedua dengan arus pengisian sebesar 0,07 x C ampere. Jika tegangan tiap sel mencapai 2,65 volt sampai dengan 2,70 volt, maka proses pengisian dihentikan. Temperatur elektrolit tidak melebihi 38oC.
Pengisian   aki   basah  yang   sudah   pernah   dipakai dilakukan  dengan  arus  pengisian  o,2  x  C  ampere  selam a minimal 4 jam atau  jika  tegangan   tiap  sel  telah  mencapai   2,35  volt   sampai   dengan 2,40 volt.
Pengisian   aki    yang  terus  menerus   disambung   ke   beban dengan  arus  pengisian  0,5  mA  sampai  dengan  1  mA  x  C.   Besarnya tegangan larutan 2,15 volt/sel sampai dengan 2,20 volt/sel. aki    dalam   keadaan   penuh   (setelah   diisi   penuh),   cairan elektrolitnya  mempunyai  berat  jenis  1,205  sampai  dengan  1,215  gr/cm3. Arus   pengisian   selama   proses   pengisian   diusahakan   tetap.   Jika   arus pengisian   melebihi   0,5   x   C   ampere,  maka   dapat   merusakkan   pekat aki ,  sebaliknya  bila  arus  pengisian  kurang  dari  0,1  x  C  ampere, maka proses pengisian membutuhkan waktu yang terlalu lama.

