Penurunan Tegangan listrik atau Voltage Drop disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, Faktor - faktor tersebut memberikan efek berupa voltase yang lebih rendah dari voltase yang seharusnya, seperti halnya pada PHB pengukuran tegangan 220 volt dan pengukuran setelah masuk instalasi didalam gedung atau rumah malah mendapatkan nilai pengukuran yang rendah misalnya 180 volt.
Penyebab Penurunan Tegangan listrik atau Drop tegangan disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini :
- Panjang Kabel
Semakin panjang sebuah kabel maka resistansi dalam sebuah kabel akan semakin besar. Hal ini akan menyebabkan Drop Tegangan.
- Diameter kabel
Diameter kabel juga sangat mempengaruhi drop tegangan ini. Luas penampang atau diameter kabel akan berbanding terbalik dengan tahanan dalam.
Semakin besar sebuah konduktor, semakin kecil hambatan dalam konduktor, artinya konduktor akan semakin baik.
- Sambungan Kabel
Sambungan kabel paling banyak memberi pengaruh pada drop tegangan
- Jenis material kabel
Daya hantar listrik pada setiap material juga berbeda-beda dan diantara penghantar yang paling baik itu adalah emas dan perak, tetapi itu tidak mungkin terjangkau, karena harganya serta ketersediaan bahan tersebut. Untuk itu, dipilihlah tembaga dan aluminium sebagai penghantar yang paling umum dipergunakan pada penghantar listrik. Tembaga memiliki daya hantar yang lebih baik daripada aluminium. Dengan diameter dan panjang konduktor yang sama, drop tegangan pada aluminium cenderung lebih besar dibandingkan dengan tembaga.Jika bisa drop tegangan ini jangan sampai mencapai 3 persen dari voltage inputnya.
Bahaya Drop Tegangan
Drop Tegangan yang berlebihan akan menyebabkan peralatan mengalami kerusakan atau tidak bekerja sebagaimana mestinya,misalnya seperti motor menjadi panas, lampu menjadi redup, serta kerusakan komponen seperti kompresor pada kulkas atau lemari pendingin lainnya.
Kondisi ini menyebabkan penggunaan MCB yang membatasi peningkatan arus ( Amper ) yang tidak wajar dari kebakaran akibat penurunan voltase tersebut. Beban cenderung mencoba untuk menarik sejumlah daya sesuai kebutuhan, sehingga saat voltase turun, amper yang diperlukan oleh alat otomatis akan meningkat. Hal ini akan berbahaya bila tidak dibatasi dengan pemutus arus berupa MCB.
Cara Mengukur Drop Tegangan
Untuk mengukur sebuah Drop Tegangan itu sangat mudah, alat ukur yang diperlukan hanya berupa sebuah multitester atau voltmeter. Cara pengukuran Drop Tegangan dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
- Matikan semua peralatan listrik pada instalasi rumah anda.
- Ukur Tegangan pada pada PHB atau MCB pada kWH PLN.
- Voltase yang terukur seharusnya sekitar 220V sampai 230V
Jika pengukuran pada sumber PLN norma maka selanjutnya ukur pada stop kontak listrik pada rumah anda
- Jika pengukuran menunjukkan Drop Tegangan yang terlalu jauh, Silahkan hubungi teknisi listrik yang terdekat,bisa saja pada instalasi listrik dirumah anda mengalami kerusakan seperti sambungan longgar dan sebagainya.
- Jika normal, lanjutkan dengan pengukuran selanjutnya. Hidupkan satu per satu peralatan listrik dirumah anda lalu lakukan pengukuran setiap saat peralatan dihidupkan, sampai anda menemukan drop tegangan tersebut. Terimakasih telah membaca artikel ini, semoga dapat membantu serta bermanfaat bagi kita semua...