SOLENOID DAN TOROID FUNGSI serta Cara Kerjanya

 

cara kerja SOLENOID DAN TOROID

SOLENOID DAN TOROID FUNGSI serta Cara Kerjanya

Solenoid adalah lilitan kawat, namun lebih sering disebut sebagai lilitan saja. Sedangkan toroida merupakan lanjutan dari seloneida yang diubah bentuknya menjadi melingkar. Kedua komponen yang saling berkaitan ini digunakan untuk membentuk suatu medan magnet.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan menemukan hubungan antara energi magnetik dengan elektrik. Karena saling berhubungan, keduanya juga saling mempengaruhi satu sama lain. Gabungan antara kedua energi ini kemudian disebut sebagai fenomena elektromagnetik.

Contoh dan pembuktian dari penemuan di atas adalah munculnya suatu medan magnet pada area di sekitar kawat yang dialiri oleh arus listrik. Ketika arus listrik diputus, medan magnet di sekitar kawat pun menghilang.

Kawat tersebut ketika diubah hingga berbentuk lilitan, istilah atau penyebutannya pun berganti menjadi solenoida. Saat ada arus listrik mengalir ke solenoida ini, maka akan terbentuk medan magnet yang bentuk areanya mirip seperti yang terjadi pada sekitar magnet batang.

Satu hal yang membuat solenoida ini menarik adalah medan magnet di sekitarnya dapat diatur dan disesuaikan sesuai kebutuhan. Besar kecilnya arus yang mengalir pada lilitan akan mengubah cakupan medan magnet.

Guna menghasilkan medan magnet yang lebih besar, solenoida ini diubah bentuknya menjadi melingkar. Inilah yang kemudian disebut sebagai toroida. Toroida ini juga sangat efektif dan efisien karena bentuknya melingkar sehingga hemat ruang. Namun medan magnet yang dihasilkan tetap besar. Kedua komponen ini hampir tidak bisa dipisahkan.

Fungsi  Solenoida dan Toroida

Fungsi utama dari solenoida dan toroida adalah mengubah energi listrik menjadi gerak. Anda tentu sudah bisa membayangkan di alat apa saja kedua komponen ini diaplikasikan. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.

Relay adalah solenoid

Relay merupakan komponen elektronika yang berhubungan langsung dengan saklar. Komponen ini terdiri dari elektromagnet berupa lilitan kawat atau solenoida dan toroida. Untuk membentuk sebuah elektromagnet, solenoida tersebut dililitkan ke sebuah besi inti. Hal ini akan menghemat banyak ruang mengingat bentuk relay juga umumnya sangat kecil.

Terdapat dua jenis arus listrik ketika membahas relay, yaitu kecil dan besar. Arus listrik kecil mengalir pada kumparan atau lilitan apabila saklar dalam posisi menutup. Hal ini menyebabkan terbentuknya medan magnet di sekitar komponen elektromagnet. Di saat bersamaan, ada sebuah besi kecil dan lentur tertarik ke arah medan magnet. Besi tersebut membentuk sebuah rangkaian listrik tertutup.

Kemudian akan ada arus listrik yang lebih besar melewati rangkaian tersebut. Arus besar ini digunakan untuk mengoperasikan komponen utama dalam perangkat elektronik. Ketika posisi saklar dimatikan, maka posisinya akan menjadi
terbuka. Listrik berhenti mengaliri kumparan, sehingga medan magnet hilang dan besi lentur kembali ke posisi semula.

LihatTutupKomentar

Privasi