Teknisi Listrik Pabrik, Industri Ini Tugas Dan Janggung Jawabmu
Teknisi listrik atau tukang listrik mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri jika anda bekerja pada pabrik,industri atau perusahaan. berikut ini tugas dan tanggung jawab teknisi listrik yang harus anda pahami dan lakukan pada saat bekerja pada sebuah industri,diantaranya :
# DAILY CHECK ATAU PEMERIKSAAN HARIAN
Daily check atau pemeriksaan harian adalah aktifitas pemeriksaan terhadap kondisi Instalasi Listrik di dalam pabrik atau di luar pabrik oleh Teknisi Listrik Instalasi yang di lakukan secara rutin setiap harinya.
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah :
- Untuk mengetahui kondisi Instalasi listrik secara maksimal, baik dari fungsi kerja maupun proses kerja sehingga kita bisa meminimalis terjadinya kerusakan atau masalah yang di alami instalasi listrik. Untuk list data terhadap kondisi peralatan atau komponen Listrik Instalasi di mesin produksi yang membutuhkan penanganan khusu.
- Memastikan bahwa kondisi mesin produksi dari segi Instalasi dalam kondisi yang performa yang baik.
Adapun jenis pekerjaan seorang Teknisi Listrik Instalasi di dalam pemeriksaan harian ini adalah :
a. Pemeriksaan kondisi Panel Power Supply Listrik.
Maksud dari pemeriksaan ini adalah memastikan bahwa bagian peralatan instalasi Listrik yang ada di dalam panel power supply tidak ada yang bermasalah seperti :
- Tidak ada joint skun kabel yang kendor pada terminal kabel.
- Tidak ada benda asing yang tersimpan seperti kertas atau benda asing lainnya didalam panel listrik.
- Kondisi di dalam panel tidak ada debu kotoran atau sarang laba - laba.
- Kondisi di dalam box panel pastikan selalu dalam kondisi bebas benda asing karena dengan adanya benda - benda asing di dalam box panel maka hal tersebut bisa mengakibatkan adanya kebakaran akibat terjadi konsleting.
- Begitu juga dengan adanya baut dan konektor kabel pada terminal kabel yang kendor bisa menimbulkan percikan api power listrik, yang kemudian bisa berakibat kebakaran.
b. Pemeriksaan Kondisi Box Joint Kabel.
Pemeriksaan Joint kabel yang ada di box bertujuan untuk memastikan kondisi joint kabel tidak ada abnormal seperti hal - hal berikut :
- Adanya joint kabel yang tidak kencang atau lepas.
- Adanya lapisan Isolator yang sudah mulai usang atau mengelupas.
- Adanya susunan kabel joint yang tidak rapi.
c. Pemeriksaan Kondisi Instalasi Kabel sepanjang Line.
Pemeriksaan kondisi Instalasi kabel yang di kerjakan oleh seorang Teknisi Listrik Instalasi bertujuan untuk :
- Memastikan bahwa tidak ada kondisi instalasi kabel yang rusak seperti kropos karena gigitan tikus, tidak instalasi kabel yang kurang rapi, dan lain - lain.
- Memastikan tidak ada benda asing yang mengganggu sepanjang instalasi kabel tersebut.
- Memastikan bahwa sepanjang instalasi kabel listrik tersebut bersih dan terhindar dari tumpukan sarang serangga.
d. Pemeriksaan Lampu - Lampu Penerangan.
Teknisi Listrik Instalasi mempunyai job harian seperti melakukan Pemeriksaan kondisi lampu penerangan baik yang berada di dalam ruangan, di area mesin produksi, di area jalan lalu lintas di luar maupun di dalam pabrik. Adapun tujuan seorang Teknisi Listrik Instalasi melakukan Pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :
- Memastikan tidak ada lampu penerangan yang tidak berfungsi atau mati.
- Memastikan kondisi lampu unit tidak ada sarang laba - laba.
- Melakukan Pemeriksaan terhadap kondisi fisik unit lampu penerangan seperti kondisi tiang lampu, kondisi cap cover lampu.
# SHUTDOWN MAINTENANCE
Shut down kecil adalah aktivitas yang di kerjakan oleh seorang Teknisi Listrik Instalasi untuk melakukan perbaikan pada mesin produksi pada saat mesin stop dengan waktu yang sudah di scheduling atau yang sudah di tentukan di setiap bulan.
Shut down besar adalah schedule aktifitas perbaikan mesin yang dilakukan setiap tahunan.
Shut down ini melibatkan semua teknisi yang berhubungan dengan mesin produksi, di antaranya Teknisi mekanik, Teknisi elektrik, Teknisi listrik, Teknisi instrument dll.
Tujuan shut down adalah untuk melakukan perawatan total terhadap part -part mesin produksi supaya kondisi mesin selalu performa dan untuk meminimalkan adanya trouble shooting yang serius.
Adapun hal - hal yang di lakukan oleh para Teknisi Listrik Instalasi pada waktu shut down adalah sebagai berikut :
- Melakukan perbaikan terhadap kerusakan Instalasi Listrik yang
- hanya bisa di kerjakan pada saat mesin produksi harus stop.
- Follow Up perbaikan abnormal kondisi di Unit Instalasi Listrik yang di temukan pada saat daily check.
- Melakukan Inspeksi atau Pemeriksaan dengan pengambilan data pada part - part tertentu.
- Aplikasi adanya improvement atau penambahan part - part tertentu seperti penambahan Unit box kabel dan lain - lain.
- Re new all part - part Instalasi Listrik atau penggantian total untuk part - part yang sudah tidak layak pakai.
- Mengerjakan job - job request dari member produksi atau departement lain yang berhubungan dengan mesin produksi dari segi safety maupun produktivity delivery, misalkan ada penambahan area penerangan.
- Melakukan shut down yang di lakukan setiap bulan ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 s/d 4 jam untuk setiap satu mesin.
# TROUBLE SHOOTING MAINTENANCE
Trouble shooting adalah menangani atau memperbaiki Unit Instalasi pada saat mengalami kondisi tidak normal atau mengalami kerusakan.
Trouble shooting bisa di lakukan dengan kondisi mesin berhenti mendadak atau juga bisa Teknisi Listrik Instalasi meminta bagian produksi untuk memberhentikan mesin untuk melakukan perbaikan kerusakan yang di alami oleh unit Instalasi kelistrikan.
Terjadinya trouble shooting karena tidak berfungsinya part - part Listrik Instalasi sesuai standartnya.
# PREFENTIVE MAINTENANCE
Prefentive Maintenance adalah aktifitas pekerjaan perbaikan terhadap Unit Instalasi Listrik yang di lakukan oleh seorang Teknisi Listrik Instalasi pada saat mesin stop dengan cara nego atau meminta waktu kepada member produksi untuk melakukan perbaikan Unit Instalasi.
Adapun waktu pengerjaan saat prefentive maintenance ini biasanya tidak butuh waktu lama yaitu antara 5 - 60 menit saja lebih cepat dari pada melakukan pemeriksaan shut down.
Adapun tujuan prefentive Maintenance ini adalah sebagai berikut :
Melakukan perbaikan terhadap kerusakan Unit Instalasi Listrik yang sifatnya urgent atau kerusakan pada Unit Instalasi Listrik yang harus segera di lakukan perbaikan.
Mencegah adanya kerusakan yang lebih fatal pada part - part Unit Instalasi Listrik.
Adanya trouble yang menyangkut safety atau keselamatan terhadap operator produksi maupun terhadap mesin.
# WORK SHOP JOB MAINTENANCE
Work shop job adalah aktifitas yang di lakukan oleh seorang Teknisi Listrik Instalasi untuk menyiapkan part - part sebagai spare Unit Listrik Instalasi yang di lakukan di work shop atau bengkel kerja.
Adapun aktifitas tersebut adalah sebagai berikut :
Melakukan perbaikan terhadap part - part Instalasi Listrik yang rusak supaya spare part tersebut siap pakai untuk mengganti pada saat tejadi kerusakan part di mesin produksi.
Membuat part - part yang sekiranya spare part yang di Unit tidak ada, seperti membuat tiang lampu.
Merancang atau merakit hasil improvement yang nantinya akan di pasang atau di aplikasikan di mesin.
# IMPROVEMENT MAINTENANCE
Improvement adalah aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh seorang Teknisi Listrik Instalasi yang meliputi tentang pengembangan mutu fungsi Unit Instalasi, Peningkatan lifetUnit, Penambahan quantitas part unit Instalasi.
- Tujuan dari Improvement ini adalah sebagai berikut :
- Mereduce cost dari penggunaan part Unit Listrik Instalasi.
- Meminimalisir jumlah penggunaan part Unit Listrik Instalasi.
- Mengganti dari part yang sudah tidak layak pakai menjadi part yang baru.
- Menghindari adanya trouble yang tak terduga yang lebih fatal.
- Meminimalisir penggunaan sumber Energi Listrik.
- Menciptakan area kerja yang aman dan nyaman.
- Menciptakan area kerja yang bersih.
# DATA dan ORDER SPARE PART MESIN
Melakukan pendataan spare part Unit Listrik Instalasi adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis spare part yang di gunakan dan di butuhkan Oleh Teknisi Listrik Instalasi. Hal ini bertujuan untuk :
- Mengantisipasi adanya stock spare part yang tersedia di gudang persediaan.
- Untuk menghindari tidak adanya stock spare part pada saat ada trouble urgent yang membutuhkan spare part.
- Untuk menjaga minimal stock spare part di gudang.
- Untuk melakukan order pengadaan spare part.
Adapun yang di lakukan pada saat melakukan check spare part pada mesin adalah meliputi :
- Nama part.
- Tipe part.
- Marker part
- Jumlah part yang di pakai.
Setelah melakukan pendataan part yang ada di mesin, Kemudian pastikan bahwa part tersebut mempunyai stock spare di gudang minimal 1 atau 2 barang sehingga di saat part yang di mesin mengalami trouble dan mengharuskan untuk di ganti, maka secara otomatis kita bisa segera menggantinya dan kondisi mesin kembali aman dan bisa berproduksi kembali.
Demikianlah Uraian singkat tentang tugas dan tanggung jawab dari seorang Teknisi Listrik pada pabrik, industri atau perusahaan.