PENGERTIAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)
Pengertian Sambungan Rumah
Sambungan rumah merupakan bagian dari proses penyaluran tenaga listrik. Beberapa para ahli mengemukakan tentang sambungan rumah. mengemukakan bahwa “sambungan rumah adalah titik akhir dari pelayanan listrik kepada konsumen, sehingga potret pelayanan dapat dilihat dari
mutu tegangan dan tingkat keandalan dari sisi sambungan rumah”. Sedangkan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Direksi PLN No. 111.K/0594/ DIR/ 91 menjelaskan bahwa “Sambungan rumah adalah kabel beserta peralatannya mulai dari titik penyambungan sampai alat pengukur dan pembatas.”
Bertolak dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sambungan rumah merupakan titik sambung dari jaringan distribusi sampai dengan alat pengukur dan pembatas. Pelayanan penyediaan tenaga listrik dapat dilihat dari mutu tegangan dan tingkat keandalan dari sisi sambungan rumah. Semakin baik sambungan rumah maka akan memperkecil nilai losses.
Jenis Konstruksi Sambungan Rumah
Konstruksi sambungan rumah menggunakan konstruksi saluran udara baik untuk sambungan fasa 1 atau fasa 3. Konstruksi fisik sambungan melalui saluran udara harus memenuhi dua syarat, yaitu:
1. Mempunyai ruang bebas (RoW).
2. Mempunyai jarak aman (safety distance) yang cukup dari sekelilingnya.
Jarak aman dipertimbangkan berdasarkan pertimbangan mekanis dan elektris agar penghantar sambungan luar pelayanan tidak terjangkau oleh manusia.
Jenis-jenis konstruksi sambungan rumah antara lain :
1. Konstruksi Sambungan Rumah Tipe A
Konstruksi tipe A adalah konstruksi sambungan rumah tanpa memakai tiang atap/dak standar dan dipergunakan jika jarak antara tiang dan bangunan (sambungan luar pelayanan) sampai dengan alat pengukur dan pembatas tidak melebihi 30 meter. Sambungan masuk pelayanan tidak mengenai fisik bangunan dan dilindungi dengan PVC tahan mekanis atau sejenis.
2. Konstruksi Sambungan Rumah Tipe B
Konstruksi tipe B adalah konstruksi sambungan rumah memakai tiang atap/dak standar dipergunakan apabila jarak aman terhadap lingkungan atau permukaan jalan tidak memenuhi syarat jika memakai sambungan tipe A. Penghantar sambungan masuk pelayanan, di luar pipa dak standar, dilindungi dengan pipa PCV atau sejenis. Ujung pipa bagian atas ditutup dengan protective cup dan pada bagian bawah ditutup dengan cable gland.
3. Konstruksi Sambungan Rumah Tipe C
Konstruksi tipe C adalah sambungan rumah mendatar di mana jarak bangunan dan tiang atap sangat dekat ( 3 meter). Umumnya digunakan pada daerah pertokoan/ruko/rukan. Ketentuan saluran masuk pelanggan sama dengan tipe Adan B.
4. Konstruksi Sambungan Rumah Tipe D
Konstruksi tipe D untuk sambungan rumah seri pada ruko, rumah petak, dan pertokoan atau mall. Sambungan tipe ini menggunakan kabel jenis NYFGbY atau NYY yang dimasukkan dalam pipa PVC tahan mekanis. Semua kabel dilindungi secara fisik dari sentuhan. Pada konstruksi ini sadapan percabangan dapat dilakukan dengan kotak pencabangan dan tap connector atau compression connector.
5. Konstruksi Sambungan Rumah pada Tiang melalui Kabel Bawah Tanah Tipe E
Konstruksi tipe E menggunakan kabel NYFGbY yang ditarik dari tiang SUTR. Ujung kabel pada tiang harus diterminasi. Sambungan ke jaringan harus memakai bimetal joint Al Cu yang dibungkus dengan heathshrink sleeve. Kabel turun ke tanah diberi pelindung pipa galvanis 1 . inci sepanjang 2,5 meter di atas tanah dan tiap 1,5 meter diikat dengan stainless steel, link, dan protective plastic tape. Selanjutnya persyaratan konstruksi sama dengan persyaratan konstruksi kabel bawah tanah. Kabel naik di dalam bangunan dilindungi dengan pipa galvanis 1 . inci yang diikatkan pada tembok dengan expanding fixing collar (dyna bolt fixing collar) sampai ke titik pasang kWh meter.
6. Konstruksi Sambungan Rumah Tipe F
Konstruksi tipe F merupakan sambungan rumah dengan alat pengukur kWh dan pembatas terpasang terpusat pada tiang untuk beberapa rumah/bangunan.
7. Konstruksi Sambungan Rumah Tipe G
Konstruksi tipe G sama dengan tipe F, hanya alat pengukur kWh dan pembatas terpasang terpusat pada bangunan.